Saturday, 23 January 2010

NKRI di manipulasi!!!


Beberapa saat yang lalu saya membaca satu artikel yang bersumber dari Reuters berjudul “ Dunia belum sadari risiko perubahan iklim”
[POZNAN] Kepala urusan iklim PBB Rajendra Pachauri, mengatakan, saat ini masyarakat dunia masih belum sadar benar terhadap resiko dari dampak perubahan iklim yang bisa membahayakan…Dia menyebutkan, jumlah penduduk dunia yang hidup di dataran rendah akan mengalami krisis air bersih semakin mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Jika tahun 1995 jumlah penduduk dunia yang krisis air sebanyak 1,1 miliar orang, maka tahun 2050 jumlah diperkirakan naik menjadi 4.3 miliar [AFP/Ant/Reuters/E-7]

Weew…ini adalah data yang sangat valid. Man !! 4.3 miliar dude !!! itu lebih dari 2/3 penduduk dunia. Mungkin kita berfikir, aahh itu masih lama, mungkin saya sudah mati. Apakah kita melupakan anak cucu kita ?

Indonesia adalah satu dari negara terkaya sumber daya alamnya terutama air bersihnya dan pada tahun 2050 tetap akan eksis. Manusia bisa bertahan cukup lama tanpa makanan, tapi tanpa air bersih ?? NO WAY !!! Orang boleh kaya dengan petro dollar, orang boleh maju dengan teknologi, orang boleh punya cadangan emas, tapi semua tidak akan berguna kalau yang mau dibeli dengan emas/uang itu atau mau diolah dengan teknologi tersebut TIDAK ADA.

Hhmm…data yang sangat akurat untuk dijadikan sebagai motif menguasai satu negara yang dapat memenuhi kebutuhan suatu negara yang miskin sumber daya alamnya dan yang paling memungkinkan terancam resiko paling besar kehabisan air bersih. Penjajahan dengan senjata sudah tidak populer lagi saat ini. Penjajahan paling efektif adalah melalui dogma agama karena selama sejarah peradaban manusia agama adalah alat yang paling ampuh untuk dijadikan sebagai alat pemecah belah. Jadi, kalau ingin megambil alih suatu bangsa, pecah belah mereka. Buat masyarakatnya menjadi sangat fanatik, lalu hasut mereka dengan isu agama. Kalau mau mengambil seluruh kekayaan alam Indonesia termasuk air bersihnya, buat masyarakatnya terus menerus dalam keadaan konflik. Mulai dari konflik kecil, lalu tambahkan terus isu sehingga mayarakatnya sendiri yang meminta untuk memisahkan diri. Setelah itu, selamat tinggal NKRI. Dan mereka yang punya kepentingan dari semua konflik yang terjadi, mari kita bagi-bagi kue. Apakah ini terlalu berlebihan atau paranoid ? silahkan kembali liat sejarah kita dulu, silahkan liat artikel yang saya post. (baca juga NKRI bubar tahun 2015 ?)

Yaahh…data ini semoga membuat kita semua mampu membuka mata kita lebar untuk melihat benang merah yang terjadi di negara kita. Ada apa dibalik setiap konflik yang muncul atas nama agama, mengapa preman-preman berjubah tetap dipelihara, partai-partai yang menjadikan islam sebagai komoditi dan menelorkan produk-produk hanya untuk satu golongan dalam agama islam namun diberlakukan untuk seluruh masyarakat Indonesia seolah di Indonesia hanya ada satu golongan saja (saya mengatakan satu golongan dalam islam karena saya sebagai orang islam tidak merasa terwakili dengan produk partai itu), ujung-ujungnya kita fanatik buta sama arab seolah arab adalah islam, sampai-sampai orang sumatera yang terkenal sangat susah melepaskan tanahnya untuk dijual ternyata mereka begitu mudahnya melepas tanah mereka ratusan ribu hektar untuk arab.

Well, mari terus belajar pada sejarah. Kita tentu saja tidak mengingingkan lagi menjadi warga kelas dua di kampung kita sendiri. Kita tidak mau mengalami nasib serupa dengan warga papua yang kekayaan alamnya begitu melimpah tapi mereka sendiri sebagai penduduk asli hidup melarat. Bangkit sekarang juga untuk melawan. Tidak perlu takut atau berpikir bahwa kita hanya rakyat kecil maka suara kita takkan didengarkan. Saya pun hanya rakyat biasa, seorang karyawan biasa di perusahaan swasta. Tapi bagi saya, tidak perlu menunggu menjadi putri proklamator, tidak perlu menunggu menjadi mantan gubernur DKI, tidak perlu menjadi seorang jendral besar, tidak perlu menjadi seorang pendiri partai dan pelopor poros tengah yang berhasil menggulingkan Soeharto, tidak perlu menunggu punya stasiun TV, tidak perlu menunggu menjadi seorang cendikia muslim, tidak perlu menjadi seorang yang punya yayasan atau aktif dalam organisasi. Cukup menjadi putra-putra Ibu Pertiwi yang merasa bertanggung jawab atas keadaan ibunya. Sejarah membuktikan bahwa people power yang akan berjaya dan merubah sejarah. Mari bersatu menjaga keutuhan NKRI. Jangan mau lagi dimanipulasi dalam berbagai konflik atas nama agama. Kita masih punya pekerjaan rumah yang sangat banyak. Ceritakan pada rekan kantor kita, teman sekolah, pacar, suami, istri, anak, teman arisan, teman pengajian, teman di rumah ibadah, teman di organisasi, siapa saja. Sudah saatnya kita bangun. Tinggalkan sejenak individualisme dan zona nyaman kita. Kita tidak akan lagi merasakan kedamaian kalau kita tidak betul-betul berdaulat di negeri kita sendiri.

BENDE MATARAM !!! BENDE MATARAM !!! JAYALAH IBU PERTIWI, JAYALAH INDONESIA !!!

Catatan Arbania Fitriani


No comments:

Post a Comment