TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai melaksanakan kegiatan praktek siswa dapat :
Melepas, membongkar dan memasang unit kopling pada kendaraan sesuai prosedur
Memeriksa, mengatur bagian-bagian komponen unit kopling untuk menentukan kerusakan sesuai rekomendasi
Mengatasi, memperbaiki masalah dan kerusakan pada unit kopling kendaraan
A. PERSIAPAN
Alat – alat : a. Alat-alat tangan standar yang diperlukan
b. Alat alat khusus (SST)
1) Guide bar cluth cover
2) Tracker pilot bearing
3) Adaptor plate bearing
4) Adaptor realase bearing
c. Alat ukur
1) Jangka Sorong
2) Dial gavge
3) Feller gavge
Bahan : a. Kain lap
b. Kertas amplas
c. Gemuk MP
d. Komponen pengganti yang diperlukan
Objek : Unit kopling pada kendaraan training ( Colt 120 S )
Referensi : Buku pedoman reparasi sesuai objek
B. TINDAKAN KEAMANAN
Menempatkan kendaraan pada tempat aman dimana pekerjaan akan dilakukan.
Menggunakan dongkrak, jackstand atau ganjal kayu sesuai prosedur.
Menghindari terjatuhnya unit kopling saat melepas atau memasang.
Menggunakan bahan sesuai fungsi dan kapasitasnya.
C. LANGKAH KERJA
Melepas transmisi dari mesin kendaraan.
Catatan : jangan menguras di transmisi
Melepas unit kopling dan plot kopling
Membersihkan debu, kotoran sekitar unit kopling dengan udara tekan atau kain lap
Memberikan tanda pelepasan pada unit kopling dengan roda penerus
Memasang guide bar (batang pengaman)
Mengendorkan baut-baut sekali putaran secara merata demikian rupa sehingga pegas-pegas penekan menjadi bebas
Melepas baut-baut pengikat, unit kopling dan plat kopling
Melepas bantalan pembebas beserta hub, garpu dan karet pelindung debu dan transmisi
Melepas kopling dan menarik bantalan pembebas dan hub.
Melepas pegas penegang (tipe control kabel)
Melepas garpu dan karet pelindung debu
Melakukan pemeriksaan, pengukuran untuk menentukan perbaikan dan penggantian bagian komponen unti koping
Menyimpulkan hasil pemeriksaan, pengukuran yang dilakukan
Mengganti, memperbaiki bagian komponen sesuai kerusakan
Memasang unit kopling
Memasang guide bar (batang pengaman) pada roda penerus
Memasang plat kopling, unit kopling dan penempatan pada tanda pemasangan
Memasang, mengencangkan baut-baut pengikat dengan rata dalam beberapa tahap hingga terpasang dengan baik
Mengoleskan gemuk IMP pada bagian seperti :
Titik persinggungan garpu pembebas dan batang pendorong
Titik tumpu garpu pembebas
Alur (spline gear) plat kopling
Alur bagian dalam bantalan pembebas
Permukaan singgung bantalan pembebas
Memasang karet pelindung debu, garpu dan bantalan pembebas dengan hub pada transmisi
Memasang transmisi kembali
LAPORAN PRAKTEK
KOSTRUKSI
Kopling ( clutch) terletak diantara mesin dan transmisi seperti diperlihatkan gambar di bawah
Gambar Konstruksi Kopling
Kopling memiliki persyaratan sebagai berikut :
Harus dapat menghubungkan transmisi dengan mesin secara lembut
Pada saat menghubungkan ke transmisi harus dapat memindahkan tenaga tanpa terjadi slip
Harus dapat membebaskan hubungan dari transmisi dengan sempurna dan cepat
Menurut jenis konstruksi dan cara kerja kopling, dibedakan menjadi :
Kopling gesek ( friction clutch )
Kopling gesek pelat tunggal (single plate clutch )
Kopling gesek pelat banyak ( multiple plate clutch )
Kopling gesek model kerucut ( cane clutch )
Kopling gesek sentrifugal ( sentrifugal clutch )
Kopling fluida ( Hydrolic clutch )
Kopling magnit ( magnetic clutch )
Over running clutch
KOMPONEN BAGIAN UTAMA
Komponen bagian utama system kopling terdiri dari :
Mekanisme Pedal
Mekanisme Penggerak
Berdasarkan mekanisme penggeraknya dibedakan menjadi :
1) Mekanisme penggerak mekanik
Gambar Mekanisme Penggerak Mekanik
2) Mekanisme penggerak hidraulis
Gambar Mekanisme Penggerak Hidraulis
Mekanisme Penggerak Hidraulis
Berdasarkan tipe unit kopling ( clutch cover ) dibedakan menjadi :
Clutch cover tipe pegas coil ( coil spring )
Clutch cover tipe pegas diapragma ( diapragma spring )
Gambar Clutch Cover Tipe Pegas Coil
Gambar Clutch Cover Tipe Pegas Diapragma
KOMPONEN UNIT ( SPARE PART )
Komponen unit / spare part kopling terdiri dari :
Clutch disc
Presure plate
Presure lever
Coil spring ( tipe pegas coil )
Diapragma spring ( tipe diapragma pegas )
Realase bearing
Clutch cover
Realase fork
FUNGSI SISTEM
Fungsi system kopling adalah untuk menghubungkan dan memutuskan tenaga putar dari mesin ke transmisi secara halus dan lembut. Selain itu juga berfungsi untuk membantu kerja transmisi.
CARA KERJA SISTEM
Cara kerja system kopling Colt 120 S tipe mekanisme penggerak mekanik (kabel)
Pada saat pedal kopling ditekan
Pada saat kopling di tekan maka pedal kopling akan menarik clutch realase lever kemudian akan menarik clutch realase cable (kabel kopling) sehingga kabel kopling akan menarik realase fork kemudian release fork akan mengungkit realase bearing sehingga preasure lever tidak menekan clutch disk ( plat kopling ) dan clutch disc terbebas dari mesin akan terputus
Gambar Mekanisme Penggerak Mekanis ( Kabel )
Pada saat pedal kopling dilepas
Pada saat pedal kopling dilepas maka clutch realase lever tidak lagi menarik clutch realase cable ( kable kopling ) sehingga realase fork tidak tertarik oleh clutch cable dan akhirnya realase bearing akan kembali ke posisi semula. Preasure lever tidak lagi mendapat tekanan dari realase bearing dan preasure plate akhirnya akan menekan clutch disc kembali dan clutch disc akan terjepit diantara flywheel dan preasure plate sehingga clutch disc akan ikut berputar bersama-sama fly wheel dan tenaga putar dari mesin akan terhubung kembali ke transmisi
PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM
Perawatan dan pemeliharaan system kopling dibedakan menjadi :
Perawatan da pemeliharaan Mekanisme Pedal
Pemeriksaan ketinggian pedal kopling sesuai dengan spesifikasi
Pemeriksaan gerak bebas pedal kopling ( free play )
Pemeriksaan langkah efektive pedal kopling
Pemeriksaan langkah cadangan pedal kopling
Perawatan dan pemeliharaan Mekanisme Penggerak / Penghubung
Pemeriksaan mekanisme penggerak mekanik ( dengan kabel )
Harus bebas dari perubahan bentuk seperti patah, terpuntir, aus, bengkok, macet dan lain-lain.
Perawatan dan pemeliharaan Mekanisme Clutch Assy (Unit)
Pemeriksaan Komponen-komponen Unit
Harus bebas dari perubahan bentuk seperti aus, patah, bengkok, macet dll
PERBAIKAN ( REPAIR ) SISTEM
Perbaikan / repair system kopling antara lain :
Perbaikan / repair mekanisme pedal
Penyetelan ketinggian pedal kopling sesuai spesifikasi
Gambar Pedal Kopling
Penyetelan gerak bebas ( free play ) pedal kopling
Perbaikan / repair mekanisme penggerak / penghubung
Melakukan penyetelan pada adjuster mekanisme penggerak mekanik ( kabel )
Perbaikan / repair mekanisme Clutch Assy ( unit )
Pada mekanisme Clutch Assy / unit kopling tidak dapat dilakukan perbaikan pada komponen-komponennya melainkan harus dilakukan penggantian komponen yang bersangkutan
TABEL PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN
KOMPONEN – KOMPONEN KOPLING
ANALISA / DIAGNOSA
Analisa / diagnosa :
Pada waktu praktek system kopling Colt 120 S, system kopling tidak dapat bekerja dengan baik. Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal yaitu :
Mekanisme penggerak / penghubung mekanis tidak dapat bekerja dengan baik
Kerja kopling belum dapat dioperasikan secara maksimal karena kerja kopling juga perlu di dukung oleh kerja transmisi. Transmisi terdapat masalah yaitu pada mekanisme penggeraknya / penghubungnya. Transmisi tidak dapat dioperasikan sebagai mana mestinya yaitu transmisi tidak dapat dioperasikan pada posisi kecepatan 5 dan reverse (R) atau mundur. Kemudian tindakan yang dilakukan adalah
>> Melakukan perbaikan pada mekanisme penggerak pada transisi. Dan akhirnya ditemukan bahwa masalahnya adalah terdapat pada pemasangan Gear shift mechanism ( Mekanisme Pemindah Gigi ) yang tidak tepat.
TROUBLESHOOTING
Adapun troubleshooting pada system kopling antara lain adalah :
Kopling Sulit Bebas
Yang perlu dilakukan adalah :
Memeriksa tinggi pedal kopling
Jika kurang dari spec. stel ketinggian pedal
Memeriksa freeplay pedal kopling
Jika kebebasan terlalu besar stel kebebasan pedal kopling
Memeriksa plat kopling
Jika terjadi kerusakan, kebengkokan atau keausan maka ganti plat kopling
Kopling Selip
Yang perlu dilakukan adalah :
Memeriksa kebebasan pedal
Jika kebebasan kecil bahkan tidak ada maka stell kebebasan pedal
Memeriksa permukaan kopling
Jika aus / terbakar maka bersihkan atau ganti
Memeriksa pegas tekan atau pegas diapragma
Jika pegas aus, lemah maka ganti clutch cover
Kopling Bergetar
Yang perlu dilakukan adalah :
Memeriksa pelat koling
Jika berminyak / berkarat maka harus diganti.
Jika torsion damper putus / lemah maka harus diganti
Memeriksa pegas tekan / diapragma spring
Jika ketinggian pegas tidak sama maka harus diganti
|
Diperiksa
Bp. Dwi Indra P. | Pati, 11 April 2009 Pembuat Laporan
M. Majdi Muhajir |
| CHASSIS PEMINDAH TENAGA SMKN 2 PATI | SISTEM REM COLT 120 S | Nama : M. Majdi Muhajir Kelas : 3O2 NIS : 7869 |
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai melaksanakan kegiatan praktek siswa dapat :
Melepas, membongkar dan memasang sistem rem tromol colt 120 S sesuai prosedur
Memeriksa, mengukur bagian-bagian komponen unit sistem rem tromol untuk menentukan kerusakan sosial rekomendasi
Mengganti, memperbaiki masalah dan kerusakan pada umt sistem rem tromol colt 120 S
A. PERSIAPAN
Alat-alat : a. Alat – alat tangan standar yang diperlukan
b. Alat-alat khusus (SST)
1) Penahan silinder roda
c. Alat ukur
1) Vermier caliper (jangka serong)
Bahan : a. Kain Lap
b. Minak rem
c. Kertas amplas
d. Komponen pengganti yang diperlukan
Objek : Sistem rem kendaraan training ( Colt 120 S)
Referensi : Buku pedoman reparasi sesuai object
B. TINDAKAN KEAMANAN
Menempatkan kendaraan pada tempat aman dimana pekerjaan akan dilakukan
Menggunakan dongkrak, jack stand dan ganjal kayu sesuai prosedur
Menggunakan alat dan bahan sesuai fungsi dan kapasitasnya
C. LANGKAH KERJA
Menyiapkan semua alat dan bahan pada tempat kerja
Memasang jack stand pada kendaraan dengan mendongkrak kendaraan terlebih dahulu
Melakukan pembongkaran sistem rem kendaraan
Melakukan pemeriksaan dan pengukuran terhadap komponen-komponen sistem
Menyimpulkan dari hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen
Merakit kembali sistem rem
Membersihkan media setelah praktik
Menyipakan data untuk membuat laporan praktek
LAPORAN PRAKTEK
KONSTRUKSI
Sistem rem dirancang untuk sebagai alat keselamatan dan pengaman kendaraan. Sistem rem dapat memperlambat kecepatan kendaraan dan menghentikan kendaraan. Rem mengubah energi kinetik menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan.
Gambar Konstruksi Rem Hidraulis
Menurut jenis-jenisnya rem dapat dibedakan menjadi beberapa macam :
a. Rem Tromol
1) Tipe leading
2) Tipe two leading --- single action
--- double action
3) Tipe uni servo
4) Tipe duo servo
b. Rem Cakram
1) Tipe semi-floating
- Tipe PS
2) Tipe full-floating
- Tipe F
- Tipe FS
- Tipe AD
- Tipe PD
c. Rem Parkir
1) Tipe rem roda belakang
2) Tipe center brake
KOMPONEN BAGIAN UTAMA
Komponen bagian utama sistem rem colt 120 S antara lain antara :
a. Mekanisme Pedal Rem
b. Mekanisme Penggerak ( Penghubung )
c. Mekanisme Pencekam
KOMPONEN UNIT ( SPARE PART )
Komponen bagian unit ( spare part ) sistem rem colt 120 terdiri dari :
a. Mekanisme Pedal Rem
1) Pedal Rem
b. Mekanisme Penghubung
1) Boster Rem
2) Master Silinder
- Push rod
- Piston No.1
- Piston No. 2
- Spring
- Resevoir Tank
3) Selang Flexibel ( pipa rem )
4) Minyak Rem
c. Mekanisme Pencekam ( Rem Tromol )
1) Tromol Rem
2) Backing Plate
3) Sepatu rem dan kanvas rem
4) Silinder roda
- Piston wheel silinder
- Spring
- Cap Piston
- Baut bleder
5) Spring ( pegas pengembali ) sepatu rem
6) Adjuster ( penyetel )
Gambar Komponen – komponen bagian Sistem Rem
1) Pemeriksaan volume dan kualitas fluida ( minyak rem ) sesuai rekomendasi (20.000 km)
2) Pemeriksa terjadinya penyumbatan pada sistem
3) Pemeriksaan terjadinya kebocoran pada sistem
4) Pemeriksaan terdapat udara pada sistem
c. Perawatan dan pemeliharaan mekanisme pencekam
1) Pemeriksaan komponen-komponen unit
- Harus bebas dari perubahan bentuk ( seperti aus, patah, bengkok, macet, dll )
- Harus bebas dari kebocoran ( pada silinder roda )
7. PERBAIKAN ( REPAIR SISTEM
Adapun perbaikan / repair pada sistem rem antara lain adalah :
a. Perbaikan / repair mekanisme pedal
1) Penyetelan ketinggian pedal rem sesuai dengan spesifikasi
Gambar Pedal Rem
2) Penyetelan gerak bebas ( freeplay pedal rem )
b. Perbaikan / repair mekanisme penghubung
1) Melakukan perbaikan pada master silinder
2) Melakukan perbaikan slang flexibel ( pipa rem )
c. Perbaikan / repair mekanisme pencekam
1) Melakukan penggantian silinder roda ( wheel silinder )
8. ANALISA / DIAGNOSA
Pada waktu praktek sistem rem Colt 120 S, sistem rem awalnya belum dapat bekerja dengan baik. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa masalh (trouble) pada sistem rem kendaraan, di antaranya adalah :
a. Terdapat kebocoran selang ( pipa rem ) pada master silinder
b. Pada sistem rem terdapat udara. Rem masih ” ngocok ”
Adapun untuk lebih jelasnya akan di uraikan pada materi selanjutnya di bawah ini.
9. TROUBLE SHOOTING
Berikut ini adalah trouble shooting ( diagnosa / analisa )
Penyebab terjadinya kerusakan pada sistem rem antara lain :
a. Pengereman Lemah ( Tidak Sempurna )
Kemungkinan penyebab :
1) Minyak rem kurang, bocor atau habis
2) Terdapat udara dalam sistem
3) Kanvas rem aus / habis
4) Terdapat minyak, oli, grease pada kanvas rem
5) Persinggungan kanvas dan tromol tidak merata
6) Master silinder tidak bekerja
b. Pengereman menimbulkan bunyi ( Rem bunyi )
Kemungkinan penyebab :
1) Kanvas rem habis / aus
2) Terdapat kotoran pada tromol
3) Terdapat kerusakan pada permukaan tromol
4) Persinggungan kanvas tem dan tromol tidak sempurna
5) Kurangnya grease pada bagian yang bergesekan
c. Rem melayang ( menarik ke satu arah )
Kemungkinan penyebab :
1) Tekanan angin ban tidak sama
2) Penyetelan FWA tidak tepat
3) Terdapat air, oli atau grease pada kanvas rem
4) Kanvas rem aus sekali
5) Silinder roda tidak fungsi dengan baik
6) Tromol atau rotor aus atau tergores
7) Penyetelan sistem rem tidak sama
d. Langkah pedal terlalu dalam
Kemungkinan penyebab:
1) Penyetelan gerak pedal tidak tepat
2) Kanvas rem hadis
3) Terdapat udara pada sistem
Master Silinder rusak
10. KESIMPULAN
>> Dari kegiatan praktek sistem rem colt 120 S, diketahui bahwa pada sistem rem pada kendaraan terdapat beberapa masalah-masalah sehingga sistem tem tidak dapat bekerja dengan baik. Adapun masalah-masalahnya antara lain :
Terdapat kebocoran pada sistem
Pada sistem tem terdapat udara sehingga rem ” ngocok ”
Dan oleh karena itu, dilakukan perbaikan dan pergantian komponen yang terdapat kerusakan.
|
Diperiksa
Bp. Dwi Indra P. | Pati, 11 April 2009 Pembuat Laporan
M. Majdi Muhajir |
| CHASSIS PEMINDAH TENAGA SMKN 2 PATI | OVERHAULE TRANSMISI OTOMATIS | Nama : M. Majdi Muhajir Kelas : 3O2 NIS : 7869 |
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai melaksanakan praktek, siswa dapat :
Melakukan, menguasai cara membongkar dan memasang kembali masing-masing bagian komponen transmisi otomatis sesuai prosedur
Melakukan, menguasai macam-macam cara memeriksa bagian komponen transmisi otomatis sesuai prosedur
Menguasai tujuan memeriksa, mengukur bagian komponen transmisi otomatis sesuai yang direkomendasikan
A. PERSIAPAN
Alat-alat : a. Alat-alat tangan standar yang diperlukan
b. Alat-alat khusus (SST)
1) Were gauge set
2) Automatic transmisi toolset
3) Bearing remover
4) Pin punch
5) Part tray dan tool tray
Alat ukur : a. Vernier caliper
b. Feller gauge
c. Magnetic flanger
d. Dial Indicator
e. Snap ring plier
f. Spring tension gauge
Bahan : a. Minyak transmisi otomatis
b. Perpak seal kit
c. Bagian komponen pengganti yang diperlukan
Objek : Transmisi otomatis objek training
Referensi : Buku pedoman referensi sesuai objek training
B. TINDAKAN KEAMANAN
Melakukan operasi pekerjaan di meja kerja
Menempatkan bagian komponen secara teratur
Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsi dan kapasitasnya
C. LANGKAH KERJA
Membongkar bagian komponen utama transmisi otomatis
Membongkar oli pan, jangan membalik transmisi karena kotoran yang ada pada oli pan akan mengotori valve body
Membongkar oil tube
Membongkar (B2) accumulator piston
Membongkar second coust brake piston
Membongkar oil promp
Membongkar second brake drum, one way clutch, outer race N22 dan first reverse brake flange
Membongkar first dan reverse brake piston
Membongkr intermediate shaft
Membongkar valve body
Mengatur pengelompokan bagian-bagian komponen utama sedemikian rupa sesuai unitnya
Melakukan pemeriksaan pengukuran pada unit bagian komponen utama transmisi otomatis seperti tabel
Menyimpulkan data-data hasil pemeriksaan dan pengukuran bagian komponen utama transmisi, untuk menentukan komponen mana yang dapat dipasang atau harus diganti sebelum dirakit kembali
Memasang kembali bagian-bagian komponen transmisi dengan urutan kebalikan dari langkah membongkar
LAPORAN PRAKTEK
KONSTRUKSI
Transmisi otomatis (A/T) adalah kopling dan transmisi yang bekerja secara otomatis dan dirancang untuk mendapatkan bermacam-macam tingkat kecepatan yang pemindahannya berlangsung secara otomatis.
Menurut jenis konstruksinya, transmisi otomatis dibedakan menjadi :
a. Automatic Transaxle type ( untuk kendaraan FF )
b. Automatic Transmision type ( Untuk kendaraan FR )
Gambar Automatic Transmision FR
Gambar Automatic Transaxle FF
KOMPONEN BAGIAN UTAMA
Komponen bagian utama transmisi otomatis, terdiri dari 3 bagian utama, yaitu :
a. Torque Coventer ( Kopling Fluida )
b. Planetarygear unit ( susunan gigi planet )
c. Hydraulic control unit ( sistem kontrol Hidraulik )
KOMPONEN UNIT / SPARE PART
Adapun komponen unit / spare part transmisi otomatis, terdiri dari :
a. Turbin runner
b. Pump Impeler
c. Stator
d. Planetary gear set
e. Wet multiple disc clutch
f. Band brake
g. Oil pumb
h. Second coast brake
i. Valve body
Gambar Komponen – komponen Transmisi Otomatis
FUNGSI SISTEM
Fungsi sistem transmisi otomatis adalah untuk mendapatkan bermacam-macam tingkat kecepatan yang pemindahannya berlangsung secara otomatis. Transmisi otomatis dapat menghasilkan perbandingan tak terbatas antara motor dengan roda-roda penggeraknya.
CARA KERJA SISTEM
Cara kerja planetary gear set
Di dalam planetary gear set mempunyai tiga macam gigi, ring gear, sun gear dan pinion gear. Bark sun gear, ring gear maupun carier terkunci dengan gigi lain yang beraksi sebagai input atau output, sehingga terjadi percepatan, perlambatan atau gerak mundur.
a. Perlambatan
Cara kerja roda gigi :
Ring gear → Penggerak (Drive member)
Sun gear → Ditahan (fixed)
Carrier → Digerakkan (Driven member)
Apabila ring gear berputar searah jarum jam, pinion gear akan berputar mengelilingi sun gear sambil berputar searah jarum jam. Ini menyebabkan putaran carier menjadi lambat sesuai banyak gigi ring gear dan sun gear.
Gambar Cara Kerja Saat Perlambatan
b. Percepatan
Cara kerja roda gigi :
Ring gear → Digerakkan (Driven member)
Sun gear → Ditahan (fixed)
Carrier → Penggerak (Drive member)
Apabila carrier berputar searah jarum jam, pinion gear akan berputar mengelilingi sun gear sambil berputar searah jarum jam. Ini menyebabkan putaran ring gear menjadi cepat sesuai dengan jumlah gigi ring gear dan sun gear dan ini berlawanan dengan gerak perlambatan.
Gambar Cara Kerja Saat Percepatan
c. Gerak Mundur
Cara kerja roda gigi :
Ring gear → Digerakkan (Driven member)
Sun gear → Penggerak (Drive member)
Carrier → Ditahan (fixed)
Apabila sun gear berputar searah jarum jam, pinion gear yang terletak pada carrier akan berputar berlawanan dengan jarum jam dan nengakibatkan ring gear juga berputar berlawanan dengan arah jarum jam. Pada saat ini ring gea mejadi lambat sesuai dengan jumlah gigi sun gear dan ring gear.
Gambar Cara Kerja Saat Mundur
PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM
Perawatan dan pemeliharaan sistem antara lain adalah :
a. Perawatan dan pemeliharaan Torque Convenetr ( kopling fluida)
Pemeriksaan komponen – komponen dari keausan, kerusakan, keretakan, kebocoran dan lain-lain
b. Perawatan dan pemeliharaan Planetary Gear Unit
Pemeriksaan susunan roda gigi planet beserta komponen-komponennya dari keausan, keretakan, patah dan lain-lain
c. Perawatan dan Pemeliharaan Hydraulic Control Unit
Pemeriksaan Sistem Kontrol Hidraulik
Pemeriksaan minyak transmisi otomatis secara berkala
Penggantian minyak transmisi otomatis secara berkala sesuai yang direkomendasikan oleh pabrik (misalnya 40.000 km)
PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN KOMPONEN
Tabel Pemeriksaan dan Pengukuran Bagian Komponen Utama
Transmisi Otomatis
| No. | Pemeriksaan / Pengukuran | Spesifikasi (standar) | Hasil |
|
1.
2
3
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11. |
TORQUE CONVENTER a. Kopling satu arah
b. Kebengkokan drive plate dan ring gear
c. Kebengkokan torque conventer sleeve
OIL PUMP a. Clearance pump body dengan driven gear b. Clearance drive gear dengan driven gear c. Side clearance kedua roda gigi (permukaan kerataan) d. Oil pump body bushing
e. Stator shift bushing
SECOND COAST BRAKE a. Brake band
b. Piston Rod
c. Piston strok untuk Direct Clutch
DIRECT CLUTCH a. Clutch Piston
b. Disc, Plates dan Flange c. Direct Clutch Bushing
FORWARD CLUTCH a. Piston Stroke untuk Forweel Clutch
b. Clutch Piston c. Disch, Plates, dan Flange
NO.1 ONE WAY CLUTCH FRONT PLANETARY GEAR Kopling satu arah No.1 Sun Gear a. Sun Gear Flange Bushing
b. Planeting pinion gear Thrust Clearance c. Ring Gear Flange Bushing
NO.2 ONE WAY CLUTCH REAR PLANETARY GEAR a. Kolpling satu arah No.2
b. Planetary pinion gear Thrust Clearance
SECOND BRAKE DAN FIRST & REVERSE BRAKE
INTERMEDITE SHAFT a. Bearing Depan dan Belakang b. Jarak gear ujung flange dengan intermedite shaft
OVER DRIVE UNIT a. Overdrive, Discs, Plates dan Flange b. Over drive direct Clutch Piston Stroke
c. Direct Clutch Bushing
d. Planetary gear Thrust Clearance
e. Over drive One way Clutch
f. Counter Crive Gear PreLoad
VALVE BODY a. Upper Valve Body b. Lower Valve Body
|
Diputar ke kiri terkunci dan ke kanan bebas Kurang dari 0,20 mm Kekencangan baut momen : 650 kg-cm Kurang dari : 0,30 mm
0,70 – 0,15 mm Max : 0,3 mm 0,11 – 0,14 mm Max : 0,3 mm 0,02 – 0,05 mm Max : 0,1 mm Diameter dalam Max : 38,18 mm Diameter dalam Depan, Max : 21,57 mm Belakang, Max : 27,07 mm
Terdapat cetakan nomor
STD : 72, 9 mm 71,4 mm Menekan / membebaskan dengan udara tekan : 4 – 8 kg/cm STD : 13,7 – 1,70 mm Ketebalan flange pengganti : 3,00-3,37 mm
Diberi udara tekan clutch ball bebas katup bebas dari kebocoran Bebas perubahan bentuk Diameter dalam Max : 47,07 mm
Lakukan seperti 3C Std :1,11 – 1,47 mm Tebal Flange : 3,00 – 3,37 mm Lakukan seperti 4C Bebas perubahan bentuk
Diputar ke kanan bebas, ke kiri terkunci
Std : 22,625 – 22,046 mm Max : 22,065 mm Std : 0,2 – 0,5 mm Max : 0,5 mm Std : 19,025 – 19, 050 mm Max : 19,065 mm
Diputar ke kiri bebas, ke kanan terkunci
Std : 0,2 – 0,5 mm Max : 0,5 mm
Bebas perubahan bentuk
Bebas perubahan bentuk 115,8 mm (4,559 in)
Bebas perubahan bentuk
Std : 1,21 – 1,91 mm Check ball bebas Katub tidak bocor Diameter dalam Max : 22,09 mm Std : 0,20 – 0,50 mm
Diputar ke kanan bebas, ke kiri terkunci Preload : 920 – 1530 gram
Bebas perubahan bentuk
|
|
ALISA / DIAGNOSA
Pada saat praktek sistem transmisi otomatis objek yang digunakan adalah objek training yang kondisinya sudah cukup tidak layak. Transmisi otomatis yang kondisinya yang digunakan praktek adalah model Automatic Transaxle (Tipe FF). Pada objek training banyak sekali terdapat kerusakan-kerusakan dan beberapa komponen banyak yang sudah hilang (tidak ada). Sehingga siswa belum dapat bekerja / praktek secara maksimal.
TROUBLE SHOOTING
Menganalisa Keluhan
1. Sifat masalah
2. Pada kondisi bagaimana
Masalah / gejala timbul
3. Mencocokan spesifikasi
kendaraan dengan keadaan
sebenarnya.
Konfirmasi gejala
1. Memeriksa agar terlihat gejala
Yang dikeluhkan benar-benar
nyata.Contoh :
a. Kendaraan tidak jalan / tarikan.
Tidak baik (slip)
b. Perpindahan gigi kasar
c. Tidak ada perpindahan gigi
d. Tidah ada kick down
e. Tidak ada engine braking
Pemeriksaan dan Penyetelan Pedahuluan
1. Kecepatan idle mesin
2. Throtel valve terbuka penuh
3. Panjang kabel trovel
4. Tinggi minyak (volume)
5. Netral start switch
6. Over drive control switch
Macam-macam test
1. Stall test
2. Time Lag Test
3. Fluid Pressure Test
4. Road Test
Menetukan Areal Masalah
Penyetelan untuk perbaikan
Pemeriksaan Akhir
KESIMPULAN
>> Dari kegiatan praktek dapat disimpulkan bahwa kegiatan praktek belum dilakukan secara maksimal. Hal ini disebabkan karena kurangnya penjelasan dari pihak pembimbing. Selain itu objek training juga sudah tidak lengkap. Banyak terdapat komponen-komponen yang hilang ( tidak ada ).
|
Diperiksa
Bp. Dwi Indra P. | Pati, 11 April 2009 Pembuat Laporan
M. Majdi Muhajir |